24.10.11
BAB 5 HUBUNGAN ANTARA HUKUM, NEGARA DAN PEMERINTAHAN
Selengkapnya...
BAB I PENDAHULUAN
Urbanisasi merupakan salah satu solusi daripemerintah dalam pemecahan masalah di perkotaan. Awam sering mengacaukan pengertian urbanisasi sebagai suatu perpindahan dari desa ke kota, walaupun hal itu merupakan salah satu sebab dari urbanisasi. Tulisan ini merupakan sebuah pemaparan mengenai ‘urbanisasi pasca lebaran’ yang didalamnya terdapat kekuatan, kelemahan, peluang serta hambatan yang ditimbulkan oleh urbanisasi pasca lebaran. Dengan adanya tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang sisi positif dan negatif dari urbanisasipasca lebaran secara tepat.
A. PENGERTIAN
Pengertian urbanisasi yang sebenarnya menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia adalah suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan, urbanisasi dapat diartikan dalam dua pengertian.
Pengertian pertama adalah merupakan suatu perubahan secara esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena percepatan kemajuan ekonomi. Contohnya adalah daerah
Cibinong dan Bontang yang berubah dari desa ke kota karena adanya kegiatan industri.
Pengertian Kedua adalah banyaknya penduduk yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarik di kota, misal kesempatan kerja.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian urbanisasi adalah merupakan suatu proses perubahan dari desa ke kota yang meliputi wilayah daerah beserta masyarakat di dalamnya dan dipengaruhi oleh aspek-aspek fisik morfologi, sosial, ekonomi, budaya dan psikologi masyarakatnya.
B. LATAR BELAKANG
Saat ini Urbanisasi sudah merupakan kegiatan rutin tahunan pasca lebaran. Hal ini dikarenakan desa sudah tidak menjanjikan untuk mencari kehidupan. Minimnya pusat perdagangan dan lapangan pekerjaan di pedesaan pun menjadi salah satu faktor pendorong utama terjadinya urbanisasi saat ini. Apalagi setelah lebaran yang mana merupakan sarana berkumpulnya sanak saudara di kampung halaman dan berbagi cerita kehidupan di perkotaan yang begitu “WAH”-nya terdengar di telinga masyarakat pedesaan.
Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Jogja, Medan, Makassar dan Bali senantiasa menjadi kota yang menjanjikan kehidupan saat ini dengan banyaknya pusat perdagangan dan lapangan pekerjaan.
Namun di sisi lain pemerintah daerah dan pemerintah kota sampai saat ini belum menemukan pemecahan yang tuntas mengenai masalah melonjaknya penduduk pasca lebaran tersebut, bahkan sampai saat masih sering kita dengar tindak-tindak kriminal di kota-kota besar tersebut.
C. TUJUAN
Tujuan utama dari Urbanisasi ini bagi beberapa orang, bahkan mungkin semua orang yang melakukannya adalah untuk mencari kehidupan yang lebih baik dari sekarang. Karena jika dilihat dari sisi lapangan pekerjaan sampai upah yang diterima sudah jelas kota-kota besar mampu membri peluang lebih baik dari pada pedesaan. Hal ini dikarenakan hampir 60% pusat perdagangan dan pusat pemerintahan berjalan di kota besar.
Selain itu ada juga beberapa tujuan lain yang menjadi faktor pendorong masyarakat pedesaan melakukan urbanisasi, yaitu ingin mengetahui gaya hidup masyarakat perkotaan yang terlihat sangat berbeda dengan gaya hidup masyarakat pedesaan, meningkatkan kualitas diri karena di kota akan lebih banyak orang yang dijumpai dengan berbagai sifat dan perilaku yang bermacam-macam, serta mencari ilmu dan pengelaman selama tinggal di kota.
D. SASARAN
Sasaran daripada urbanisasi pasca lebaran ini adalah kota-kota besar. Jakarta adalah kota yang paling banyak diminati oleh kebanyakan orang di seluruh pelosok negeri. Karena label-nya sebagai kota metropolitan sangat menjanjikan pekerjaan yang layak, ditambah dengan UMR yang relatif besar daripada kota-kota lain.
Yang kedua adalah Bali dan Jogjakarta, Bali dan Jogjakarta dikenal sebagai 2 tempat paling ramai tempat wisata, mulai wisata alamnya sampai adat istiadat yang masih kental merupakan nilai plus tersendiri bagi kedua kota tersebut selain juga UMR nya yang juga besar.
Ibukota-ibukota daerah juga merupakan sasaran terbaik bagi kaum urban yang tidak ingin meninggalkan kampung halaman terlalu jauh, karena di ibukota-ibukota juga sudah cukup untuk mendapatkan pekerjaan yang layak daripada harus berdiam diri di kampung halaman.
BAB II ANALISIS SWOT
A. KEKUATAN (STRENGTH)
Dari sisi Perekonomian, urbanisasi pada tingkatan tertentu pasti akan menguntungkan bagi kota tujuan, hal ini dikarenakan semakin tergeraknya roda perekonomian dikota tersebut, selain itu juga para lulusan SMK,Diploma dan Sarjana yang berbondong-bondong ke kota juga merupakan nilai plus tersendiri karena skill mereka sangat menunjang provit perusahaan yang sedang berkembang maupun perusahaan yang sudah besar.
Selain berguna bagi tempat kerja dan kota tujuan urbanisasi, sebagian para lulusan ini juga kerap berkumpul dan mengumpulkan dana untuk membantu orang –orang miskin di sekitarnya.
B. KELEMAHAN(WEAKNESS)
Di sisi lain, para urban yang tidak memiliki skill yang sesuai kriteria perusahaan terpaksa akan menganggur di kota tujuan, hal ini membuat angka pengangguran semakin tinggi.
Tingkat tingginya urbanisasi di perkotaan yang tidak dapat dikontrol dan sebagainya akan mengakibatkan masalah-masalah sosial bermunculan. Kemiskinan, pengangguran, pemukiman kumuh, banyaknya gepeng (gelandangan dan pengemis), tingkat kriminalitas tinggi adalah sebagian contoh akibat langsung maupun tidak langsung dari urbanisasi.
Hal tersebut tidak luput juga dari kurangnya perhatian pemerintah pada para urban tersebut, sehingga para urban yang belum siap bersaing di daerah perkotaan akan semakin membuat masalah-masalah sosial diatas.
C. PELUANG(OPPORTUNITIES)
Hampir setiap hari perusahaan-perusahaan di kota-kota besar seperti jakarta membutuhkan karyawan yang memiliki skill sesuai kriteria perusahaan. Para urban yang memenuhi skill tersebut tentu akan mudah mendapatkan pekerjaan di kota besar tersebut.
Peluang pun tidak hanya berasal dari perusahaan saja, berwiraswasta dan berdagang merupakan peluang yang tepat di daerah perkotaan. Karena setiap tahun semakin banyakorang yang datang barang dan jasa juga semakin dicari-cari oleh orang-orang yang membutuhkan tersebut.
D. HAMBATAN(THREATS)
Arus urbanisasi yang tinggi ini tidak begitu mendapatkan perhatian yang maksimal juga dari pemerintah, sehingga para urban benar-benar bersaing di kota besar. Yang mempunyai skill akan menguntungkan mereka sendiri dan perusahaannya sementara yang tidak mempunyai skill akan terlantar dan mengakibatkan beberapa masalah sosial.
Selain itu hambatan yang lain adalah operasi yustisi yg diadakan oleh pemerintah setempat untuk menertibkan pendatang yang tidak memenuhi syarat yang dilakukan di sejumlah daerah pemukiman setempat.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Urbanisasi merupakan masalah yang harus kita hadapi bersama, karena urbanisasi ini sudah tidak bisa dicegah lagi dan dianggap hal yang biasa oleh sebagian orang. Mereka yang berurbanisasi harusnya mempunyai skill sesuai bidang mereka agar berguna bagi kehidupan bersama. Peran pemerintah juga sangatlah penting untuk menghadapi permasalahan ini. Peraturan danPerundang-undangan yang jelas mengenai masalah urbanisasi sangat diperlukan agar urbanisasi setiap tahun berjalan teratur dan tidak ada yang dirugikan dari urbanisasi ini.
B. REKOMENDASI
Pemerintah diharapkan bisa melaksanakan pembangunan di pedesaan juga. Infrastruktur, pabrik-pabrik dan industri-industri yang didirikan di desa akan menekan jumlah urbanisasi di kota bahkan mungkin bisa juga menarik kembali para urban yang sudah ada di kota besar menuju kampung halamannya.
Pemberian standar yang layak bagi petani, hal ini sebenarnya cukup menguntungkan bagi negara juga. Jika petani rajin, maka hasil panennya pun turut bagus mengingat tanah kita adalah tanah yang subur. Dengan pemberian ini diharapkan kita bisa ekspor hasil bumi kita ke luar negri lagi dan menarik investor mancanegara maupun domestik untuk berinvestasi di pedesaan sehingga lambat laun roda perekonomian bergerak di desa maupun di kota.
Peningkatan pendidikan dan kesehatan di pedesaan juga harus mendapat perhatian, taraf hidup yang baik akan menghasilkan SDM yang baik-baik juga. Dengan SDM yang baik diharapkan masyarakat indonesia nantinya berwiraswasta sendiri dan menghasilkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya.
Selengkapnya...by DT mania | 0 komentar
Soal ISD
1. Jika daerah Bekasi pada tanggal 31 Desember 2008 mempunyai penduduk 750.000 orang dan pada tanggal 31 Desember 2009 mempunyai penduduk 850.000 orang, maka jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2008 berjumlah berapa orang ?
Apabila pada tahun 2008 di daerah Bekasi ada 13.000 orang yang meninggal dunia, berapa orang Tingkat Kematian Kasar/Crude Death Rate (CDR) ?
2. Di Jakarta jumlah wanita usia subur (usia 15 - 49 tahun) sekitar 35.230.000 orang dan jumlah kelahiran sekitar 8.295.000 orang, berapa Angka Kelahiran Umum/General Fertility Rate (GFR) ?
3. Berapa Ratio Ketergantungan/Dependency of Ratio (DR), jika penduduk di Bekasi usia 0 – 14 tahun sekitar 25.588.000 orang dan penduduk usia 65 tahun ke atas sekitar 70.000.844 orang serta penduduk usia 15 – 64 tahun sekitar 61.869.599 orang.
Jawaban
1. Diketahui : P1 = 750.000
P2 = 850.000
D = 13.000
K = 1.000
Ditanya : Pm?
CDR?
Jawab : Pm = ½ (P1 + P2)
= ½ (750.000 + 850.000)
= 800.000
CDR = ( D / PM ) K
= ( 13.000 / 800.000) 1.000
= 16,25
2. Diketahui : Fm = 35.230.000
B = 8.295.000
K = 1.000
Ditanya : GFR?
Jawab : GFR = ( B / Fm ) K
= ( 8.925.000 / 35.230.000 ) 1.000
= 253,335
3. Diketahui : Pm = 25.588.000
Pt = 70.000.844
Pp = 61.869.599
Ditanya : DR?
Jawab : DR = ( Pm + Pt ) / Pp
= ( 25.588.000 + 70.000.844 ) / 61.869.599
= 1,55
Selengkapnya...by DT mania | 0 komentar