Makalah Program Keluarga Berencana  

5.11.11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900-2000, progran Keluarga Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang. "Tanpa program KB jumlah penduduk hingga tahun 2000 diprediksi 285 juta orang, " ungkap Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr.Sugiri Syarief, MPA dalam acara Studium Generale ‘Kependudukan dan Program Keluarga Berencana: Peluang dan Tantangan', Jum'at (19/6) di Auditorium Thoyib Hadiwijaya Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini digelar Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan BKKBN.

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada makalah adalah mempelajari tentang Apakah itu KB dan dampaknya bagi masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada makalah ini adalah:
a. Mengidentifikasi Kelebihan, kekurangan, peluang serta tantangan dari program KB.
b. Mengidentifikasi kesimpulan dan Apa yang harus kita lakukan untuk menyikapi KB.

C. Sasaran
Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Pembaca dapat menentukan langkah yang tepat dalam menyikapi usaha pemerintah menekan laju pertumbuhan penduduk dengan program KB ini.
2. Pembaca dapat menyebarkan informasi mengenai program ini kepada orang yang kurang pengetahuannya tentang betapa pentingnya program KB ini.






BAB II PERMASALAHAN

Akhir-akhir ini pemerintah disibukkan dengan masalah kependudukan yang semakin hari semakin sulit untuk dicari jalan keluarnya. Membludaknya pertumbuhan dari tahun ke tahun menyebabkan banyaknya pengangguran dan kriminal karena lapangan pekerjaan yang kurang seimbang dengan laju pertumbuhan penduduknya, dari sini muncul pertanyaan “Bagaimana menekan laju pertumbuhan penduduk?”. Pertanyaan sederhana ini memang susah dicari jawabannya, karena banyaknya faktor mulai faktor kepercayaan sampai faktor-faktor yang lain. Namun di beberapa tahun terakhir ini pemerintah tampaknya telah menemukan formula yang tepat untuk mencari jalan tengahnya, yaitu dengan cara Keluarga Berencana atau biasa disebut KB.

A. Kekuatan
PROGRAM Keluarga Berencana (KB) mempunyai banyak keuntungan. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal. Ini berarti program tersebut dapat memberikan keuntungan ekonomi dan kesehatan.

Pengaturan kelahiran memiliki benefit (keuntungan) kesehatan yang nyata, salah satu contoh pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium, penggunaan kondom dapat mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti HIV.

Meskipun penggunaan alat/obat kontrasepsi mempunyai efek samping dan risiko yang kadang-kadang merugikan kesehatan, namun demikian benefit penggunaan alat/ obat kontrasepsi tersebut akan lebih besar dibanding tidak menggunakan kontrasepsi yang memberikan risiko kesakitan dan kematian maternal.

Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi. Selain memberi keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat, KB juga membantu remaja mangambil keputusan untuk memilih kehidupan yang lebih balk dengan merencanakan proses reproduksinya.

Program KB, bisa meningkatkan pria untuk ikut bertanggung jawab dalam kesehatan reproduksi mereka dan keluarganya. Ini merupakan keuntungan seseorang mengikuti program KB.

B. Kelemahan
Program KB ini dirasa dianggap kurang memadai, karena tidak semua Posyandu di pedesaan dibekali dengan infrastruktur dan keahlian pemeriksaan KB, ditambah lagi dengan kurangnya presentasi tentang pengetahuan KB di daerah pedesaan, sehingga kebanyakan masyarakat indonesia yang berdomisili di pedesaan masih kurang pengetahuaannya tentang Program KB dan manfaatnya, mereka masih beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, padahal zaman semakin maju dan harus diimbangi dengan pemikiran yang semakin maju pula.

C. Peluang
Program KB ini memberikan peluang yang cukup baik dalam hampir semua sektor, sebagai contoh di sektor ekonomi, indonesia akan memiliki jumlah tenaga produktif yang tinggi. Penyebabnya adalah angka kematian yang rendah dan angka kelahiran yang mengalami penurunan dari angka yang tinggi. Selain itu ibu rumah tangga, yang sebelumnya tidak masuk ke dalam angkatan kerja, bisa masuk ke angkatan kerja disebabkan jumlah anak yang menurun. Dengan jumlah tenaga kerja yang tinggi dan depedency ratio yang ada pada titik terendah, kesejahteraan masyarakat indonesia bisa meningkat.

Selain itu jumlah anak yang berkurang membuat jumlah tabungan masyarakat bertambah. Jumlah tabungan yang bertambah bisa digunakan sebagai tambahan investasi sehingga akumulasi modal akan lebih cepat dalam kegiatan ekonomi.

Dari sisi sosial, maka akan sedikit pengangguran. Penyebabnya adalah perkembangan teknologi membutuhkan banyak tambahan tenaga kerja produktif, sementara pertumbuhan yang cukup akan membuat berkurangnya pengangguran dan angka kriminalitas.

D. Tantangan
Masyarakat masih kurang begitu meyakini manfaat program KB ini, banyak yang masih memandang KB dalam sudut yang sempit, baik di kalangan masyarakat maupun para tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Demikian pula pelayanan kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan IUD yang masih dianggap tabu karena harus membuka aurat.

Selain itu, masih ada persepsi bahwa kematian ibu melahirkan adalah mati sahid dan banyak anak akan membawa rezeki. Kendala lainnya, masih adanya anggapan atau pengetahuan dari para tokoh agama bahwa KB hanya untuk membatasi jumlah anak atau kelahiran saja, dan belum memahami manfaat KB dalam kesehatan.

Tantangan berikutnya berasal dari sektor kesehatan, di sektor ini pemerintah harus menambah dokter-dokter dan bidan-bidan untuk ditempatkan di areal pedesaan, presentasi dan pendidikan pun tak luput dari tantangan pemerintah selanjutnya. Karena dengan pembekalan terhadap masyarakat akan membuat masyarakat bisa lebih yakin untuk melaksanakan program KB.





BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
1. Program KB adalah Program yang diberlakukan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tahun semakin meningkat.
2. Program KB mempunyai lebih banyak keuntungan daripada kerugiannya, maka sebaiknya kita juga harus mendukung pemerintah untuk melaksanakan program KB dengan cara pembicaraan santai kepada para tetangga, ikut berpartisipasi dalam rangka penyuluhan program KB dari desa ke desa.
3. Pemerintah harus menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk mensukseskan program KB, seperti pembenahan infrastruktur posyandu di pedesaan,penyuluhan program KB dll, dan semua hal yang diperlukan setelah program KB ini sukses seperti penyediaan lapangan pekerjaan, agar bisa menekan angka pengangguran di Indonesia.

B. Rekomendasi
1. Mengingat banyaknya keuntungan dan peluang yang timbul dari program KB, kita sebagai putra bangsa harus turut mensukseskan program ini.
2. Pemerataan kesehatan dan pendidikan harus disiapkan oleh pemerintah agar program KB ini cepat tercapai.
3. Lapangan pekerjaan pun juga harus dipenuhi untuk menekan angka pengangguran, agar angka kriminalitas pun berkurang dan masyarakat indonesia menjadi masyarakat yang maju dan bermutu.




Referensi
http://911medical.blogspot.com/2008/04/artikel-makalah-tentang-kb-keluarga.html
http://web.ipb.ac.id/~tpb/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=19
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/kb-memberikan-keuntungan/
m.kompasiana.com/post/manajemen/2010/05/31/window-of-opportunity-peluang-tantangan-dan-bagaimana-memanfaatkannya/

AddThis Social Bookmark Button

Design by Amanda @ Blogger Buster